NPM :12110818
Kelas : 4KA02
1. Jelaskan bagaimana cara pengamanan layanan telematika dilihat dari aspek jaringan komputernya baik yang menggunakan kabel maupun tanpa kabel (wireless) ?
Cara
pengamanan layanan telematika yang dilihat dari aspek jaringan computer
yang menggunakan kabel atau wireless itu ada 4 yaitu :
1. Layanan Telematika di Informasi (Information Service)
Pengertian layanan informasi adalah penyampaian berbagai informasi kepada sasaran layanan agar individu dapat memanfaatkan informasi tersebut demi kepentingan hidup dan perkembangannya. Informasi dapat disajikan dalam berbagai format seperti: teks, gambar, audio, maupun video. Beberapa contoh dari layanan informasi adalah : M – Commerce, GPS, News and weather, Stock Information, Telematik Terminal, Jasa pelayanan Internet, Informasi lalu lintas terbaru, Layanan Keamanan.
2. Layanan Keamanan
Pengertian layanan informasi adalah penyampaian berbagai informasi kepada sasaran layanan agar individu dapat memanfaatkan informasi tersebut demi kepentingan hidup dan perkembangannya. Informasi dapat disajikan dalam berbagai format seperti: teks, gambar, audio, maupun video. Beberapa contoh dari layanan informasi adalah : M – Commerce, GPS, News and weather, Stock Information, Telematik Terminal, Jasa pelayanan Internet, Informasi lalu lintas terbaru, Layanan Keamanan.
2. Layanan Keamanan
Suatu yang sangat penting untuk menjaga agar suatu data dalam jaringan
tidak mudah terhapus atau hilang. Sistem dari keamanan ini juga membantu
untuk mengamankan jaringan tanpa menghalangi penggunaannya dan
menempatkan antisipasi ketika jaringan berhasil ditembus.
Contoh: Emergency Rescue with 911, Car Location Tracing (Thief-proof).
Peningkatan keamanan jaringan ini dapat dilakukan terhadap :
Contoh: Emergency Rescue with 911, Car Location Tracing (Thief-proof).
Peningkatan keamanan jaringan ini dapat dilakukan terhadap :
a. Rahasia (Privacy)
Dengan banyak pemakai yang tidak dikenal pada jaringan menyebabkan penyembunyian data yang sensitif menjadi sulit.
b. Keterpaduan data (Data Integrity)
Karena banyak node dan pemakai berpotensi untuk mengakses sistem komputasi, resiko korupsi data adalah lebih tinggi.
c. Keaslian (Authenticity)
Hal
ini sulit untuk memastikan identitas pemakai pada system remote,
akibatnya satu host mungkin tidak mempercayai keaslian seorang pemakai
yang dijalankan oleh host lain.
d. Convert Channel
Jaringan
menawarkan banyak kemungkinan untuk konstruksi convert channel untuk
aliran data, karena begitu banyak data yang sedang ditransmit guna
menyembunyikan pesan.
Keamanan dapat didefinisikan sebagai berikut :
Keamanan dapat didefinisikan sebagai berikut :
1. Integrity
Mensyaratkan bahwa informasi hanya dapat diubah oleh pihak yang memiliki wewenang
Mensyaratkan bahwa informasi hanya dapat diubah oleh pihak yang memiliki wewenang
2. Confidentiality
Mensyaratkan bahwa informasi (data) hanya bisa diakses oleh pihak yang memiliki wewenang.
Mensyaratkan bahwa informasi (data) hanya bisa diakses oleh pihak yang memiliki wewenang.
3. Authentication
Mensyaratkan bahwa pengirim suatu informasi dapat diidentifikasi dengan benar dan ada jaminan bahwa identitas yang didapat tidak palsu.
Mensyaratkan bahwa pengirim suatu informasi dapat diidentifikasi dengan benar dan ada jaminan bahwa identitas yang didapat tidak palsu.
4. Availability
Mensyaratkan bahwa informasi tersedia untuk pihak yang memiliki wewenang ketika dibutuhkan.
Mensyaratkan bahwa informasi tersedia untuk pihak yang memiliki wewenang ketika dibutuhkan.
5. Nonrepudiation
Mensyaratkan bahwa baik pengirim maupun penerima informasi tidak dapat menyangkal pengiriman dan penerimaan pesan.
3. Layanan Context – Aware – Event Base
Context Aware atau context-awareness mengacu kepada kemampuan layanan network untuk mengetahui berbagai konteks, yaitu kumpulan parameter yang relevan dari pengguna (user) dan penggunaan network itu, serta memberikan layanan yang sesuai dengan parameter-parameter itu. Beberapa konteks yang dapat digunakan antara lain lokasi user, data dasar user, berbagai preferensi user, jenis dan kemampuan terminal yang digunakan user.
Contoh: Vehicle Diagnostic Service, Car Insurance based on driving statistic
Tiga hal yang menjadi perhatian sistem context-aware menurut Albrecht Schmidt, yaitu:
Mensyaratkan bahwa baik pengirim maupun penerima informasi tidak dapat menyangkal pengiriman dan penerimaan pesan.
3. Layanan Context – Aware – Event Base
Context Aware atau context-awareness mengacu kepada kemampuan layanan network untuk mengetahui berbagai konteks, yaitu kumpulan parameter yang relevan dari pengguna (user) dan penggunaan network itu, serta memberikan layanan yang sesuai dengan parameter-parameter itu. Beberapa konteks yang dapat digunakan antara lain lokasi user, data dasar user, berbagai preferensi user, jenis dan kemampuan terminal yang digunakan user.
Contoh: Vehicle Diagnostic Service, Car Insurance based on driving statistic
Tiga hal yang menjadi perhatian sistem context-aware menurut Albrecht Schmidt, yaitu:
1. The Acquisition of Context
Hal ini berkaitan dengan pemilihan konteks dan bagaimana cara memperoleh konteks yang diinginkan, sebagai contoh : pemilihan konteks lokasi, dengan penggunaan suatu sensor lokasi tertentu (misalnya: GPS) untuk melihat situasi atau posisi suatu lokasi tersebut.
2. The abstraction and Understanding of Context
Pemahaman terhadap bagaimana cara konteks yang dipilih berhubungan dengan kondisi nyata, bagaimana informasi yang dimiliki suatu konteks dapat membantu meningkatkan kinerja aplikasi, dan bagaimana tanggapan sistem dan cara kerja terhadap inputan dalam suatu konteks.
3. Application Behaviour Based on The Recognized Context
Terakhir, dua hal yang paling penting adalah bagaimana pengguna dapat memahami sistem dan tingkah lakunya yang sesuai dengan konteks yang dimilikinya serta bagaimana caranya memberikan kontrol penuh kepada pengguna terhadap sistem.
4. Layanan Perbaikan Sumber
Layanan perbaikan sumber yang dimaksud adalah layanan perbaikan dalam sumber daya manusia (SDM). SDM telematika adalah orang yang melakukan aktivitas yang berhubungan dengan telekomunikasi, media, dan informatika sebagai pengelola, pengembang, pendidik, dan pengguna di lingkungan pemerintah, dunia usaha, lembaga pendidikan, dan masyarakat pada umumnya.
Hal ini berkaitan dengan pemilihan konteks dan bagaimana cara memperoleh konteks yang diinginkan, sebagai contoh : pemilihan konteks lokasi, dengan penggunaan suatu sensor lokasi tertentu (misalnya: GPS) untuk melihat situasi atau posisi suatu lokasi tersebut.
2. The abstraction and Understanding of Context
Pemahaman terhadap bagaimana cara konteks yang dipilih berhubungan dengan kondisi nyata, bagaimana informasi yang dimiliki suatu konteks dapat membantu meningkatkan kinerja aplikasi, dan bagaimana tanggapan sistem dan cara kerja terhadap inputan dalam suatu konteks.
3. Application Behaviour Based on The Recognized Context
Terakhir, dua hal yang paling penting adalah bagaimana pengguna dapat memahami sistem dan tingkah lakunya yang sesuai dengan konteks yang dimilikinya serta bagaimana caranya memberikan kontrol penuh kepada pengguna terhadap sistem.
4. Layanan Perbaikan Sumber
Layanan perbaikan sumber yang dimaksud adalah layanan perbaikan dalam sumber daya manusia (SDM). SDM telematika adalah orang yang melakukan aktivitas yang berhubungan dengan telekomunikasi, media, dan informatika sebagai pengelola, pengembang, pendidik, dan pengguna di lingkungan pemerintah, dunia usaha, lembaga pendidikan, dan masyarakat pada umumnya.
Konsep
pengembangan sumber daya manusia di bidang telematika ditujukan untuk
meningkatkan kualitas, kuantitas dan pendayagunaan SDM telematika dengan
tujuan untuk mengatasi kesenjangan digital, kesenjangan informasi dan
meningkatkan kemandirian masyarakat dalam pemanfaatan teknologi
informasi dan komunikasi secara efektif dan optimal.
Contoh: Yellow Pages Service
Contoh: Yellow Pages Service
2. Jelaskan motif-motif gangguan yang terjadi pada layanan Telematika!
a. Interruption
Suatu aset dari suatu sistem diserang sehingga
menjadi tidak tersedia atau tidak dapat dipakai oleh yang berwenang. Contohnya
adalah perusakan/modifikasi terhadap piranti keras atau saluran jaringan.
b. Interception
Suatu pihak yang tidak berwenang mendapatkan akses
pada suatu aset. Pihak yang dimaksud bisa berupa orang, program, atau sistem
yang lain. Contohnya adalah penyadapan terhadap data dalam suatu jaringan.
c. Modification
Suatu pihak yang tidak berwenang dapat melakukan
perubahan terhadap suatu aset. Contohnya adalah perubahan nilai pada file data,
modifikasi program sehingga berjalan dengan tidak semestinya, dan modifikasi
pesan yang sedang ditransmisikan dalam jaringan.
d. Fabrication
Suatu pihak yang tidak berwenang menyisipkan objek
palsu ke dalam sistem. Contohnya adalah pengiriman pesan palsu kepada orang
lain.
3. Jelaskan satu contoh metode pengamanan terhadap
layanan Telematika ?
Contoh
metode untuk pengamanan terhadap layanan telematika (Jaringan Komputer)
salah satu yaitu dengan cara Autentikasi (Pengenalan). Autentikasi
yaitu proses pengenalan peralatan, system operasi, kegiatan, aplikasi
dan identitas user yang terhubung dengan jaringan computer. Autentikasi
dimulai pada saat user login ke jaringan dengan cara memasukkan
password.Contoh:
Pada penggunaan e-mail, dimana seorang user dalam pengaksesan e-mailnya harus memasukan username dan password terlebih dahulu.
Tahapan Autentikasi:
Pada penggunaan e-mail, dimana seorang user dalam pengaksesan e-mailnya harus memasukan username dan password terlebih dahulu.
Tahapan Autentikasi:
- Autentikasi untuk mengetahui lokasi dari peralatan pada suatu simpul jaringan (data link layer dan network layer).
- Autentikasi untuk mengenal sistem operasi yang terhubung ke jaringan (transport layer).
- Autentikasi untuk mengetahui fungsi/proses yang sedang terjadi di suatu simpul jaringan (session dan presentation layer).
- Autentikasi untuk mengenali user dan aplikasi yang digunakan (application layer).
Sumber :